Perhimpunan Dokter Seminat Terapi Ozon Indonesia / PERTOZI
T : Apakah PERTOZI ?
J : PERTOZI adalah Perhimpunan Dokter Seminat Terapi Ozon Indonesia, yaitu satu-satunya
perkumpulan dokter-dokter di Indonesia yang berminat dalam mempelajari dan melaksanakan Terapi
Ozon di Indonesia.
PERTOZI bertujuan membantu pemerintah dan para dokter yang berminat untuk melaksanakan terapi
Ozon dengan cara mempertinggi derajad ilmu kedokteran di bidang Terapi Ozon. Secara
organisatoris . PERTOZI bernaung dibawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan dibentuk sesuai dengan
peraturan pemerintah dan IDI.
T : Bagaimana kedudukan PERTOZI di dunia internasional ?
J : PERTOZI di Indonesia bernaung dan mengikat kerjasama teknis yang sangat erat dengan “Arzliche
Gesellschaft für Ozon-Anwendung in Prevention und Therapie e.V. ” (German Medical Society for
Ozone Application in Prevention and Therapy e.V) yaitu perkumpulan internasional bagi para
dokter yang melakukan terapi ozon, yang didirikan semanjak tahun 1972 dan berkedudukan di Jerman (Barat).
German Medical Society for Ozone Application in Prevention and Therapy e.V sendiri bernaung
dibawah suatu perkumpulan internasional yang bernama IOA (international Ozone Organization).
T : Mengapa berkedudukan di Jerman (Barat) ?
J : Terapi Ozon memang pertama kalinya ditemukan di Jerman (Barat) semenjak tahun 1915, kemudian
menyebar kemanca negara. Untuk menghindari kesimpang siuran dalam pelaksanaan terapi ozon,
maka Dr. Hans Wolff dari Goethe University di Jerman Barat mengusulkan untuk didirikannya
suatu perkumpulan bagi dokter-dokter yang melakukan Terapi Ozon.
Akhirnya pada tahun 1972 terbentuklah Arzliche Gesellschaft für Ozon Therapie e.V. (Medical Society for
Ozone and Therapy e.V) yang berkedudukan di Jerman (Barat), suatu perkumpulan para dokter
ahli yang melakukan terapi ozon.
T : Selain di Jerman, dimana lagi terapi ozon dilakukan ?
J: Negara-negara Eropah seperti Swiss, Austria, Belanda, Perancis, Italy, kemudian Amerika, Kanada,
Meksiko, Kuba, Rusia, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Jepang dan lain-lain.
T : Apakah semua dokter-dokter yang melakukan terapi ozon dari semua negara didunia ini bernaung
dibawah “German Medical Society for Ozone Application in Prevention and Therapy e.V” ? J : Tidak. Banyak dokter-dokter di bagian lain dunia ini seperti Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan
beberapa Negara lain, juga melakukan terapi ozon dengan metode, teknik, tatacara dan protocol yang
berbeda.
T : Bagaimana dengan dokter dokter ozon di Indonesia ?
J : Dokter-dokter yang melakukan terapi ozon di Indonesia dan tergabung dalam PERTOZI, mengikuti
metode, teknik aplikasi, tatacara dan, protocol yang sudah ditentukan dalam buku panduan
“Tatalaksana Terapi Ozon” dan segaris dengan cara-cara yang sudah ditentukan oleh “German Medical
Society for Ozone Application in Prevention and Therapy e.V”, yang pada saat ini membentuk
konsorsium “European Cooperation of Medical Ozone Societies” dalam usaha menyatukan sistim
Terapi Ozon menurut standar Eropah.
T : Cara lain Terapi Ozon yang bukan standar Eropah misalnya apa ?
J : Di Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan beberapa tempat lainnya pernah dilakukan metode terapi ozon
yang dinamakan teknik Polyatomic Apheresis atau Recirculatory Hemoperfusion atau EBOO
(Extra Corporeal Blood Oxygenation – Ozonation).
Caranya mirip dengan cara hemodialisa atau cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Darah dikeluarkan
dari pembuluh vena ditangan kiri dan dialirkan lewat pipa kecil, kemudian darah tersebut mengalir
masuk kedalam sebuah tabung oksigenator, kemudian gas ozon bertekanan dialirkan secara
kontinu beriringan dengan aliran darah pasien didalam tabung, setelah itu aliran darah dipompa kembali kepada pasien.
T : Mengapa Standar Terapi Ozon Eropah tidak menggunakan metode seperti diatas?
J : Dr. Velio Bocci pertama kali melakukan eksperimen dengan cara EBOO diatas pada tahun 1980, dan
pasa saat yang hampir bersamaan diseluruh dunia dan Amerika banyak dokter yang juga
melakukan eksperimen yang hampir sama, dengan tujuan mengobati penyakit AIDS (Penyakit AIDS
ditemukan pada tahun 1981).
Terapi Ozon menurut standar Eropah yang sudah dilakukan lebih dari 70 tahun sebelumnya bukan
semata-mata bertujuan mengobati penyakit AIDS, tetapi untuk skala yang lebih luas.
T : Bagaimana caranya gas Ozon dapat membunuh kuman AIDS ditubuh pasien ?
J : Kita sudah ketahui bahwa gas Ozon dapat membunuh virus, bakteri dan jamur ketiga-tiganya dengan
sekali jalan, nah, jika kuman AIDS terkena kontak langsung dengan gas Ozon, maka virus HIV ini
dapat dirusak sehingga lumpuh atau mati.
T : Tapi kan virus HIV tersebut berada dan tersebar diseluruh bagian tubuh pasien AIDS ?
J : Benar, oleh karena itu dalam eksperimen para dokter di Amerika Serikat, Kanada dan Italy dengan
metode Polyatomic Apheresis yang mirip “cuci darah” tersebut, dengan pemberian gas Ozon
secara kontinu dan dosis tinggi, diharapkan kuman AIDS yang ada didalam sistim peredaran darah
dapat dilumpuhkan semuanya.
T : Apakah DOSIS?
J : Dosis adalah quantity, yaitu jumlah / total sesuatu obat yang diberikan kepada pasien. Dalam
melakukan terapi ozon juga dikenal istilah konsentrasi gas ozon.
T : apakah KONSENTRASI ?
J : Istilah yang mudah diingat adalah kepekatan. Konsentrasi adalah jumlah dari suatu zat yang
terkandung dalam campuran dua zat (atau lebih)
T : Untuk terapi ozon menurut standar PERTOZI, berapa konsentrasi ozon yang dipakai ?
J : Konsentrasi umum yang dipakai untuk terapi ozon menurut standar PERTOZI adalah sangat kecil
sekali, berkisar antara 5 ug/cc sampai maksimum 100 ug/cc, atau kurang lebih kandungan gas
ozon sebesar 0,05 % sampai 0,5 % didalam campuran gas oksigen.
T : Berapa dosis ozon yang dipakai ?
J : Standar Eropah menganut penggunaan Dosis Kecil, secara umum diyakini bahwa dosis kecil akan
merangsang imunitas, sebaliknya justru menekan imunitas.
T : Mengapa ada campuran 0.05% gas ozon dalam gas oksigen?
J : Pada saat oksigen dialirkan kedalam mesin ozon, sebagian molekul oksigen atau 02 akan berubah
menjadi molekul ozon atau 03, jadi kedua gas itu akan tercampur dengan sendirinya.
T : Jadi gas ozon yang diberikan pada terapi itu sebenarnya sedikit sekali ?
J : Benar, kandungan molekul ozon hanya sedikit sekali, yaitu 0,05 % sampai 0,5 % saja.
T : Apa yang terjadi dengan campuran gas ozon-oksigen ini pada saat ozonisasi darah?
J : Pada saat darah pasien dicampur denqan gas ozon, maka ozon (0.5%) akan berreaksi dengan sangat
cepat sekali pada lapisan luar (membran) sel dari sel darah merah.
Oksigen sendiri (95.5%) akan diikat oleh hemoglobin membentuk oksihemoglobin, suatu peristiwa yang
biasa terjadi jika sel darah merah bertemu dengan oksigen, misalnya didalam paru-paru saat kita
bernapas, reaksi ini dapat dilihat dengan berubahnya warna darah menjadi merah cerah.
Jika oksigen masih tersisa, maka sisa gas oksigen ini akan nampak seperti layaknya ada sisa udara biasa.
T : Penyakit-penyakit apa saja yang dapat di terapi dengan ozon ?
J : Terapi ozon dapat meningkatkan ATP (unit energi) maka terapi ozon baik untuk kondisi pasien yang
lelah dan lemah, serta penyakit ketuaan (geriatrie). Dengan meningkatnya metabolisme oksigen
dan memperbaiki peredaran darah, terapi ozon baik untuk penyakit gangguan pembuluh darah
(jantung). Karena daya kuat membunuh virus, bakteri dan jamur, ozon baik untuk penyakit infeksi
dan menular (hepatitis) dan penyembuhan luka-Iuka yang membandel. Terapi ozon meningkatkan
oto imun dan mengatur sistim imun pada tubuh, maka terapi ozon berguna dalam banyak
pengobatan jenis penyakit-penyakit yang disebabkan oleh karena menurunnya daya tahan tubuh
manusia terhadap berbagai bibit penyakit.
Skala penggunaan Terapi Ozon adalah sangat luas, semuanya bertujuan membantu pengobatan standar
menurut ilmu kedokteran konvensional.
T: Adakah kontra indikasi untuk terapi ozon ?
J : Kontra indikasi untuk Terapi Ozon yang sudah diamati semenjak mulai digunakannya terapi ozon di
tahun 1915. Ozon bukanlah bahan obat, ozon adalah gas alamiah yang berada disekeliling kita,
tubuh manusia sudah terbiasa terkena kontak langsung dengan ozon seperti halnya oksigen, oleh
karena itu kontra indikasi untuk ozon sangatlah minimum; diantaranya adalah :
1. Intoksikasi alkohol akut.
2. Infark Jantung yang baru.
3. Perdarahan segar dari organ-organ.
4. Hipertiroid.
5. Kramp.
6. Alergi ozon.
7. Trombopenia.
8. Pasien dengan defisiensi G6PD
Dokter-dokter yang melakukan terapi ozon tentunya mengetahui terapi ozon dengan metode dan
protocol apa yang dapat dilaksanakan pada pasiennya termasuk kontra indikasi.
T : Apakah terapi ozon dapat menimbulkan ketergantungan ?
J : Terapi ozon sama sekali tidak meriiberikan rasa kenikmatan ataupun kegembiraan palsu seperti
halnya obat-obatan narkotika, ozon bukan obat, oleh karena itu tidak akan mengakibatkan rasa
ketergantungan. Pasien yang merasakan peningkatan kondisi tubuhnya setelah terapi ozon adalah
karena usahanya dalam cara meningkatkan kesehatan tubuhnya sebagaimana layaknya makan makanan
bergizi, istirahat cukup dan olah raga.
T : Berapa kali terapi ozon dilaksanakan untuk satu paket pengobatan ?
J : Tergantung pada indikasi penyakit dan metode aplikasinya, untuk major otohemoterapi bisa
mencapai 10-15 kali, untuk perawatan luka-Iuka luar bisa lebih banyak, sampai luka tersebut sembuh.
T : Apakah terapi ozon dapat menularkan penyakit kepada pasien ?
J : Semua peralatan yang dipergunakan untuk terapi ozon adalah jenis disposable (sekali pakai) jadi tidak
bisa menyebabkan kontaminasi ataupun penularan penyakit.
T : Untuk terapi ozon dengan metode major otohemoterapi dengan menusuk Vena apakah tidak menyebabkan infeksi ?
J: Pasien tidak perlu khawatir, karena sudah merupakan pekerjaan rutin bagi dokter dan perawat untuk
menyuntik atau mengambil darah lewat tusukan vena, keahlian dan kepandaian ini sudah
dipelajari oleh setiap personel medik, termasuk dalam menguasai cara-cara untuk menangkal
kemungkinan terjadinya infeksi karena tusukan vena ini.
T : Apakah ozon juga berfungsi sebagai anti oksidan atau anti Radikal Bebas?
J : Ozon bukan bahan anti oksidan atau anti Radikal bebas, akan tetapi terapi ozon dapat merangsang
tubuh kita mengaktifkan enzim anti Radikal bebas.
T : Apakah Radikal Bebas ?
J : Radikal Bebas adalah suatu molekul khusus yang sedang "panik" karena "kehilangan" satu atau lebih
elektron-nya. Molekul "panik" ini hanya dapat bertahan sebentar sekali, dengan waktu paruh kira-kira
satu per sepuluh ribu triliun detik.
Karena "panik" sedang kehilangan elektron, maka molekul khusus ini akan berusaha keras untuk
"mencuri" elektron dari molekul mana saja yang sedang ada disekelilingnya, oleh karena itu ia akan
sangat reaktif sekali.
Jika Radikal Bebas ini berhasil "mencuri" elektron dari suatu molekul lain yang sedang dalam keadaan
“baik-baik” dan stabil, maka molekul stabil yang kecurian elektron tersebut akan kehilangan
elektron-nya, lalu dengan “panik” dia bias berubah menjadi Radikal Bebas baru. Proses curi-mencuri
elektron secara berantai ini dapat menyebabkan perubahan struktur pada banyak molekul "baik-baik" lainnya.
T : Dimana terdapat Radikal Bebas ?
J : Radikal Bebas terdapat dimana-mana dialam ini, karena merupakan bentuk persenyawaan kimia,
namun yang kita maksudkan selanjutnya dengan Radikal Bebas adalah jenis Radikal Bebas Oksigen
yang ada ditubuh manusia, senyawa yang ditemukan oleh GERSHAM dan GILBERT pada tahun 1954.
T : Jadi Radikal Bebas juga ada didalam tubuh kita ?
J : Betul, Radikal Bebas secara terus menerus dibuat oleh tubuh manusia sepanjang hidupnya. Radikal
Bebas ternyata dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk mempertahankan hidupnya dalam sistim
pertahanan tubuh terhadap infeksi (proses fagositosis), juga untuk pengaturan hormon. Bila tidak
ada sistim pertahanan didalam tubuh, maka manusia tidak mungkin bertahan hidup hingga kini.
T : Apakah Radikal Bebas berbahaya bagi tubuh kita ?
J : Radikal Bebas yang berlebihan ditubuh kita dapat disangkutkan dengan timbulnya sejumlah penyakit
degeneratif, Jantung, Stroke, tekanan darah tinggi termasuk aterosklerosis (penyakit pembuluh
darah), kanker, katarak, diabetes, alergi, gangguan mental, artritis, menurunnya sistim imun dan
penyakit-penyakit karena gangguan sistim imun, dan juga proses menjadi tua.
T : Bagaimana mengurangi Radikal Bebas yang berlebihan itu ?
J : Radikal Bebas yang berlebihan didalam tubuh manusia secara alamiah akan diredam oleh mekanisme
sistim penangkal radikal (radicals scavanger) yang ada pada tubuh kita, selain sistim penangkal ini,
sel tubuh juga masih memiliki sistim perbaikan (repair) dan penggantian (replace) untuk
memperbaiki dan mengganti struktur-struktur yang rusak.
Banyak sekali penangkal radikal yang ada didalam tubuh kita, salah satunya misalnya Superoxide
Dismutase (SOD), Katalase dan Glutation Peroksidase. Selain itu kita juga dapat mengkonsumsi
antioksidan alamiah yang dapat dimakan, misalnya Vitamin C, Beta Karoten (Provitamin A) dan Vitamin E.
T : Apa yang dapat menimbulkan Radikal Bebas ditubuh kita ?
J : Secara alamiah Radikal Bebas dapat terbentuk :
1. Di alam bebas kalau ada radiasi ber ion (ionizing radiation) seperti pada penguraian senyawa-
senyawa radioaktif alamiah, radiasi UV dan sebagainya.
2. Di dalam tubuh; kalau fagosit pecah (Phagocytic burst) sebagai sistim pertahanan tubuh
terhadap infeksi.
3. Sebagai produk sampingan pada rantai pernapasan (respiratory chain) didalam mitokondria.
Secara non alamiah dapat disebabkan misalnya :
• Bahan-bahan kimia; Herbisida ( misalnya paraquat), Zat beracun (CCL4), asap rokok dan bahan polutan lain
• Radiasi ber ion pada penyinaran pengobatan (radioterapi) atau pada kecelakaan nuklir (Chernobil)
atau penggunaan bom atom (Nagasaki dan Hiroshima).
T : Bagaimana terapi ozon dapat mengurangi Radikal Bebas ?
J : Terapi ozon akan mengaktifkan enzim penangkal Radikal Bebas yang ada didalam tubuh kita, sehingga
secara alamiah menambah kontrol untuk Radikal Bebas yang ada didalam tubuh kita.
atau klik Klinik Terapi Ozon dr. Lenny Tan (Terdaftar RESMI Anggota PERTOZI)
J : PERTOZI adalah Perhimpunan Dokter Seminat Terapi Ozon Indonesia, yaitu satu-satunya
perkumpulan dokter-dokter di Indonesia yang berminat dalam mempelajari dan melaksanakan Terapi
Ozon di Indonesia.
PERTOZI bertujuan membantu pemerintah dan para dokter yang berminat untuk melaksanakan terapi
Ozon dengan cara mempertinggi derajad ilmu kedokteran di bidang Terapi Ozon. Secara
organisatoris . PERTOZI bernaung dibawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan dibentuk sesuai dengan
peraturan pemerintah dan IDI.
T : Bagaimana kedudukan PERTOZI di dunia internasional ?
J : PERTOZI di Indonesia bernaung dan mengikat kerjasama teknis yang sangat erat dengan “Arzliche
Gesellschaft für Ozon-Anwendung in Prevention und Therapie e.V. ” (German Medical Society for
Ozone Application in Prevention and Therapy e.V) yaitu perkumpulan internasional bagi para
dokter yang melakukan terapi ozon, yang didirikan semanjak tahun 1972 dan berkedudukan di Jerman (Barat).
German Medical Society for Ozone Application in Prevention and Therapy e.V sendiri bernaung
dibawah suatu perkumpulan internasional yang bernama IOA (international Ozone Organization).
T : Mengapa berkedudukan di Jerman (Barat) ?
J : Terapi Ozon memang pertama kalinya ditemukan di Jerman (Barat) semenjak tahun 1915, kemudian
menyebar kemanca negara. Untuk menghindari kesimpang siuran dalam pelaksanaan terapi ozon,
maka Dr. Hans Wolff dari Goethe University di Jerman Barat mengusulkan untuk didirikannya
suatu perkumpulan bagi dokter-dokter yang melakukan Terapi Ozon.
Akhirnya pada tahun 1972 terbentuklah Arzliche Gesellschaft für Ozon Therapie e.V. (Medical Society for
Ozone and Therapy e.V) yang berkedudukan di Jerman (Barat), suatu perkumpulan para dokter
ahli yang melakukan terapi ozon.
T : Selain di Jerman, dimana lagi terapi ozon dilakukan ?
J: Negara-negara Eropah seperti Swiss, Austria, Belanda, Perancis, Italy, kemudian Amerika, Kanada,
Meksiko, Kuba, Rusia, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Jepang dan lain-lain.
T : Apakah semua dokter-dokter yang melakukan terapi ozon dari semua negara didunia ini bernaung
dibawah “German Medical Society for Ozone Application in Prevention and Therapy e.V” ? J : Tidak. Banyak dokter-dokter di bagian lain dunia ini seperti Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan
beberapa Negara lain, juga melakukan terapi ozon dengan metode, teknik, tatacara dan protocol yang
berbeda.
T : Bagaimana dengan dokter dokter ozon di Indonesia ?
J : Dokter-dokter yang melakukan terapi ozon di Indonesia dan tergabung dalam PERTOZI, mengikuti
metode, teknik aplikasi, tatacara dan, protocol yang sudah ditentukan dalam buku panduan
“Tatalaksana Terapi Ozon” dan segaris dengan cara-cara yang sudah ditentukan oleh “German Medical
Society for Ozone Application in Prevention and Therapy e.V”, yang pada saat ini membentuk
konsorsium “European Cooperation of Medical Ozone Societies” dalam usaha menyatukan sistim
Terapi Ozon menurut standar Eropah.
T : Cara lain Terapi Ozon yang bukan standar Eropah misalnya apa ?
J : Di Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan beberapa tempat lainnya pernah dilakukan metode terapi ozon
yang dinamakan teknik Polyatomic Apheresis atau Recirculatory Hemoperfusion atau EBOO
(Extra Corporeal Blood Oxygenation – Ozonation).
Caranya mirip dengan cara hemodialisa atau cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Darah dikeluarkan
dari pembuluh vena ditangan kiri dan dialirkan lewat pipa kecil, kemudian darah tersebut mengalir
masuk kedalam sebuah tabung oksigenator, kemudian gas ozon bertekanan dialirkan secara
kontinu beriringan dengan aliran darah pasien didalam tabung, setelah itu aliran darah dipompa kembali kepada pasien.
T : Mengapa Standar Terapi Ozon Eropah tidak menggunakan metode seperti diatas?
J : Dr. Velio Bocci pertama kali melakukan eksperimen dengan cara EBOO diatas pada tahun 1980, dan
pasa saat yang hampir bersamaan diseluruh dunia dan Amerika banyak dokter yang juga
melakukan eksperimen yang hampir sama, dengan tujuan mengobati penyakit AIDS (Penyakit AIDS
ditemukan pada tahun 1981).
Terapi Ozon menurut standar Eropah yang sudah dilakukan lebih dari 70 tahun sebelumnya bukan
semata-mata bertujuan mengobati penyakit AIDS, tetapi untuk skala yang lebih luas.
T : Bagaimana caranya gas Ozon dapat membunuh kuman AIDS ditubuh pasien ?
J : Kita sudah ketahui bahwa gas Ozon dapat membunuh virus, bakteri dan jamur ketiga-tiganya dengan
sekali jalan, nah, jika kuman AIDS terkena kontak langsung dengan gas Ozon, maka virus HIV ini
dapat dirusak sehingga lumpuh atau mati.
T : Tapi kan virus HIV tersebut berada dan tersebar diseluruh bagian tubuh pasien AIDS ?
J : Benar, oleh karena itu dalam eksperimen para dokter di Amerika Serikat, Kanada dan Italy dengan
metode Polyatomic Apheresis yang mirip “cuci darah” tersebut, dengan pemberian gas Ozon
secara kontinu dan dosis tinggi, diharapkan kuman AIDS yang ada didalam sistim peredaran darah
dapat dilumpuhkan semuanya.
T : Apakah DOSIS?
J : Dosis adalah quantity, yaitu jumlah / total sesuatu obat yang diberikan kepada pasien. Dalam
melakukan terapi ozon juga dikenal istilah konsentrasi gas ozon.
T : apakah KONSENTRASI ?
J : Istilah yang mudah diingat adalah kepekatan. Konsentrasi adalah jumlah dari suatu zat yang
terkandung dalam campuran dua zat (atau lebih)
T : Untuk terapi ozon menurut standar PERTOZI, berapa konsentrasi ozon yang dipakai ?
J : Konsentrasi umum yang dipakai untuk terapi ozon menurut standar PERTOZI adalah sangat kecil
sekali, berkisar antara 5 ug/cc sampai maksimum 100 ug/cc, atau kurang lebih kandungan gas
ozon sebesar 0,05 % sampai 0,5 % didalam campuran gas oksigen.
T : Berapa dosis ozon yang dipakai ?
J : Standar Eropah menganut penggunaan Dosis Kecil, secara umum diyakini bahwa dosis kecil akan
merangsang imunitas, sebaliknya justru menekan imunitas.
T : Mengapa ada campuran 0.05% gas ozon dalam gas oksigen?
J : Pada saat oksigen dialirkan kedalam mesin ozon, sebagian molekul oksigen atau 02 akan berubah
menjadi molekul ozon atau 03, jadi kedua gas itu akan tercampur dengan sendirinya.
T : Jadi gas ozon yang diberikan pada terapi itu sebenarnya sedikit sekali ?
J : Benar, kandungan molekul ozon hanya sedikit sekali, yaitu 0,05 % sampai 0,5 % saja.
T : Apa yang terjadi dengan campuran gas ozon-oksigen ini pada saat ozonisasi darah?
J : Pada saat darah pasien dicampur denqan gas ozon, maka ozon (0.5%) akan berreaksi dengan sangat
cepat sekali pada lapisan luar (membran) sel dari sel darah merah.
Oksigen sendiri (95.5%) akan diikat oleh hemoglobin membentuk oksihemoglobin, suatu peristiwa yang
biasa terjadi jika sel darah merah bertemu dengan oksigen, misalnya didalam paru-paru saat kita
bernapas, reaksi ini dapat dilihat dengan berubahnya warna darah menjadi merah cerah.
Jika oksigen masih tersisa, maka sisa gas oksigen ini akan nampak seperti layaknya ada sisa udara biasa.
T : Penyakit-penyakit apa saja yang dapat di terapi dengan ozon ?
J : Terapi ozon dapat meningkatkan ATP (unit energi) maka terapi ozon baik untuk kondisi pasien yang
lelah dan lemah, serta penyakit ketuaan (geriatrie). Dengan meningkatnya metabolisme oksigen
dan memperbaiki peredaran darah, terapi ozon baik untuk penyakit gangguan pembuluh darah
(jantung). Karena daya kuat membunuh virus, bakteri dan jamur, ozon baik untuk penyakit infeksi
dan menular (hepatitis) dan penyembuhan luka-Iuka yang membandel. Terapi ozon meningkatkan
oto imun dan mengatur sistim imun pada tubuh, maka terapi ozon berguna dalam banyak
pengobatan jenis penyakit-penyakit yang disebabkan oleh karena menurunnya daya tahan tubuh
manusia terhadap berbagai bibit penyakit.
Skala penggunaan Terapi Ozon adalah sangat luas, semuanya bertujuan membantu pengobatan standar
menurut ilmu kedokteran konvensional.
T: Adakah kontra indikasi untuk terapi ozon ?
J : Kontra indikasi untuk Terapi Ozon yang sudah diamati semenjak mulai digunakannya terapi ozon di
tahun 1915. Ozon bukanlah bahan obat, ozon adalah gas alamiah yang berada disekeliling kita,
tubuh manusia sudah terbiasa terkena kontak langsung dengan ozon seperti halnya oksigen, oleh
karena itu kontra indikasi untuk ozon sangatlah minimum; diantaranya adalah :
1. Intoksikasi alkohol akut.
2. Infark Jantung yang baru.
3. Perdarahan segar dari organ-organ.
4. Hipertiroid.
5. Kramp.
6. Alergi ozon.
7. Trombopenia.
8. Pasien dengan defisiensi G6PD
Dokter-dokter yang melakukan terapi ozon tentunya mengetahui terapi ozon dengan metode dan
protocol apa yang dapat dilaksanakan pada pasiennya termasuk kontra indikasi.
T : Apakah terapi ozon dapat menimbulkan ketergantungan ?
J : Terapi ozon sama sekali tidak meriiberikan rasa kenikmatan ataupun kegembiraan palsu seperti
halnya obat-obatan narkotika, ozon bukan obat, oleh karena itu tidak akan mengakibatkan rasa
ketergantungan. Pasien yang merasakan peningkatan kondisi tubuhnya setelah terapi ozon adalah
karena usahanya dalam cara meningkatkan kesehatan tubuhnya sebagaimana layaknya makan makanan
bergizi, istirahat cukup dan olah raga.
T : Berapa kali terapi ozon dilaksanakan untuk satu paket pengobatan ?
J : Tergantung pada indikasi penyakit dan metode aplikasinya, untuk major otohemoterapi bisa
mencapai 10-15 kali, untuk perawatan luka-Iuka luar bisa lebih banyak, sampai luka tersebut sembuh.
T : Apakah terapi ozon dapat menularkan penyakit kepada pasien ?
J : Semua peralatan yang dipergunakan untuk terapi ozon adalah jenis disposable (sekali pakai) jadi tidak
bisa menyebabkan kontaminasi ataupun penularan penyakit.
T : Untuk terapi ozon dengan metode major otohemoterapi dengan menusuk Vena apakah tidak menyebabkan infeksi ?
J: Pasien tidak perlu khawatir, karena sudah merupakan pekerjaan rutin bagi dokter dan perawat untuk
menyuntik atau mengambil darah lewat tusukan vena, keahlian dan kepandaian ini sudah
dipelajari oleh setiap personel medik, termasuk dalam menguasai cara-cara untuk menangkal
kemungkinan terjadinya infeksi karena tusukan vena ini.
T : Apakah ozon juga berfungsi sebagai anti oksidan atau anti Radikal Bebas?
J : Ozon bukan bahan anti oksidan atau anti Radikal bebas, akan tetapi terapi ozon dapat merangsang
tubuh kita mengaktifkan enzim anti Radikal bebas.
T : Apakah Radikal Bebas ?
J : Radikal Bebas adalah suatu molekul khusus yang sedang "panik" karena "kehilangan" satu atau lebih
elektron-nya. Molekul "panik" ini hanya dapat bertahan sebentar sekali, dengan waktu paruh kira-kira
satu per sepuluh ribu triliun detik.
Karena "panik" sedang kehilangan elektron, maka molekul khusus ini akan berusaha keras untuk
"mencuri" elektron dari molekul mana saja yang sedang ada disekelilingnya, oleh karena itu ia akan
sangat reaktif sekali.
Jika Radikal Bebas ini berhasil "mencuri" elektron dari suatu molekul lain yang sedang dalam keadaan
“baik-baik” dan stabil, maka molekul stabil yang kecurian elektron tersebut akan kehilangan
elektron-nya, lalu dengan “panik” dia bias berubah menjadi Radikal Bebas baru. Proses curi-mencuri
elektron secara berantai ini dapat menyebabkan perubahan struktur pada banyak molekul "baik-baik" lainnya.
T : Dimana terdapat Radikal Bebas ?
J : Radikal Bebas terdapat dimana-mana dialam ini, karena merupakan bentuk persenyawaan kimia,
namun yang kita maksudkan selanjutnya dengan Radikal Bebas adalah jenis Radikal Bebas Oksigen
yang ada ditubuh manusia, senyawa yang ditemukan oleh GERSHAM dan GILBERT pada tahun 1954.
T : Jadi Radikal Bebas juga ada didalam tubuh kita ?
J : Betul, Radikal Bebas secara terus menerus dibuat oleh tubuh manusia sepanjang hidupnya. Radikal
Bebas ternyata dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk mempertahankan hidupnya dalam sistim
pertahanan tubuh terhadap infeksi (proses fagositosis), juga untuk pengaturan hormon. Bila tidak
ada sistim pertahanan didalam tubuh, maka manusia tidak mungkin bertahan hidup hingga kini.
T : Apakah Radikal Bebas berbahaya bagi tubuh kita ?
J : Radikal Bebas yang berlebihan ditubuh kita dapat disangkutkan dengan timbulnya sejumlah penyakit
degeneratif, Jantung, Stroke, tekanan darah tinggi termasuk aterosklerosis (penyakit pembuluh
darah), kanker, katarak, diabetes, alergi, gangguan mental, artritis, menurunnya sistim imun dan
penyakit-penyakit karena gangguan sistim imun, dan juga proses menjadi tua.
T : Bagaimana mengurangi Radikal Bebas yang berlebihan itu ?
J : Radikal Bebas yang berlebihan didalam tubuh manusia secara alamiah akan diredam oleh mekanisme
sistim penangkal radikal (radicals scavanger) yang ada pada tubuh kita, selain sistim penangkal ini,
sel tubuh juga masih memiliki sistim perbaikan (repair) dan penggantian (replace) untuk
memperbaiki dan mengganti struktur-struktur yang rusak.
Banyak sekali penangkal radikal yang ada didalam tubuh kita, salah satunya misalnya Superoxide
Dismutase (SOD), Katalase dan Glutation Peroksidase. Selain itu kita juga dapat mengkonsumsi
antioksidan alamiah yang dapat dimakan, misalnya Vitamin C, Beta Karoten (Provitamin A) dan Vitamin E.
T : Apa yang dapat menimbulkan Radikal Bebas ditubuh kita ?
J : Secara alamiah Radikal Bebas dapat terbentuk :
1. Di alam bebas kalau ada radiasi ber ion (ionizing radiation) seperti pada penguraian senyawa-
senyawa radioaktif alamiah, radiasi UV dan sebagainya.
2. Di dalam tubuh; kalau fagosit pecah (Phagocytic burst) sebagai sistim pertahanan tubuh
terhadap infeksi.
3. Sebagai produk sampingan pada rantai pernapasan (respiratory chain) didalam mitokondria.
Secara non alamiah dapat disebabkan misalnya :
• Bahan-bahan kimia; Herbisida ( misalnya paraquat), Zat beracun (CCL4), asap rokok dan bahan polutan lain
• Radiasi ber ion pada penyinaran pengobatan (radioterapi) atau pada kecelakaan nuklir (Chernobil)
atau penggunaan bom atom (Nagasaki dan Hiroshima).
T : Bagaimana terapi ozon dapat mengurangi Radikal Bebas ?
J : Terapi ozon akan mengaktifkan enzim penangkal Radikal Bebas yang ada didalam tubuh kita, sehingga
secara alamiah menambah kontrol untuk Radikal Bebas yang ada didalam tubuh kita.
Untuk langsung booking terapi ozon dengan dokter, Segera
hubungi Kami melalui Ibu Shima di 0811-1115-220 (Kartu Halo)
atau klik Klinik Terapi Ozon dr. Lenny Tan (Terdaftar RESMI Anggota PERTOZI)
Lokasi kami:
Klinik dr. Lenny Tan
Taman Galaxy Indah.
Klinik dr. Lenny Tan
Taman Galaxy Indah.
Jl. Taman
Aster Blok N4 No.18 (masuk dari Kalimalang)
Bekasi Selatan 17147
Telp: 0888-1464-135 (SMARTFREN)/ 0857-7985-5009 (INDOSAT)
0811-1115-220 (Kartu Halo)
Bekasi Selatan 17147
Telp: 0888-1464-135 (SMARTFREN)/ 0857-7985-5009 (INDOSAT)
0811-1115-220 (Kartu Halo)
0 komentar:
Post a Comment